Rabu, 24 Oktober 2012

JEJAK LANGKAH WARTA 8

Rabu,2007-03-07, 14:10:30 WIB
MAHASISWA GELAR DEMO, KAJARI CIREBON NGUMPET 
imageCirebon, cakrabuananews.com - Ratusan mahasiswa kembali lakukan aksi demontrasi di depan pintu gerbang Kantor Kejaksaan Negeri Cirebon, belum lama ini. Dalam aksi ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Penyelamat Reformasi (GMPR) menuntut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) secara serius menangani kasus Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (Konsuil) yang diduga telah merugikan masyarakat se-kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Dalam aksi mahasiswa yang tergabung dalam GMPR, Barisan Aksi Solidaritas Mahasiswa Indonesia (BASMI), Front Aksi Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Cirebon (FAM UMC), Himpunan Aksi Mahasiswa STAIN (HAMS) Cirebon, serta Gerakan Masyarakat Peduli Bangsa (GEMAPESA), yang akan menduduki kantor Kajari Negeri Cirebon terhambat dengan penjagaan ketat aparat kepolisian dari kesatuan Dalmas dan Polres Cirebon.
Aksi demontrasi para mahasiswa ngotot ingin berdialog langsung dengan Kajari Cirebon. Pasalnya, Kajari diduga telah bermain mata dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PT.PLN) UPJ Cirebon maupun Asosiasi Kontruksi Listrik Indonesia (AKLI). Padahal, kasus besar yang telah merugikan rakyat baik di Kab.Cirebon maupun di seluruh Nusantara. “Kajari keluar jangan ngumpet dan duduk di ruangan yang ber AC. Kami menyuarakan hati nurani rakyat,” tutur yel-yel aksi demo tersebut.
Ilman A.Rachman, SH Kajari Cirebon, mengutus Kasubsi Sospol Kajari R.V.Latumeten, SH di depan pintu gerbang mengatakan, kepada para aksi demonstran Pak Kajari sedang sibuk dan tidak ada lagi berdialog dengan para mahasiswa karena kemarin sudah berdialog. “Kami minta dukungan kepada para mahasiswa yang tergabung dalam GMPR agar memberi waktu untuk mengusut tuntas permasalahan yang sedang diproses. Jika tiap pekan demo kapan kami bekerja.”
Saat ini kami telah memanggil pihak dari AKLI. “Saya panggil Ketua DPC AKLI langsung dan sedang diperiksa. Kami mohon para mahasiswa harus mengerti tentang tugas kejaksaan, karena bukan hanya menangani Konsuil saja,saat ini juga sedang menangani permasalahan lain,” tutur Latumeten.
Kordinator aksi Demo Ketua Presidium GMPR Sudirman didampingi, Tatan Jauhari,Sunenda FAM UMC,Endin Syarifudin Ketua BASMI dalam aksinya memaparkan kepada cakrabuananews di depan pintu gerbang kantor Kejari Cirebon. “Kami semua tidak percaya pada kinerja Kajari Cirebon dalam menangani kasus Konsuil yang tidak transparansi,sehingga akan melakukan aksi demo yang lebih besar lagi demi tegaknya hukum di Kabupaten Cirebon.”
“Dalam penanganan kasus Konsuil pihak Kajari harus tuntas menanganinya. Sekarang kami lihat pihak Kajari hanya menangani kasus kelas bebek dan kelas teri sehingga hukum tidak berlaku untuk para pejabat di Kab. Cirebon. Kami semua minta bila mana Kajari Cirebon tidak mampu dan tidak serius kinerja maka dinilai Kajari hanyalah boneka dari para pejabat,” papar peserta demonstran.
Keberadaan Konsuil di Cirebon harus mendapat keputusan, baik dari Bupati Cirebon dan DPRD. Karena Konsuil telah melakukan pungutan liar (pungli) dan merugikan masyarakat Cirebon. Bupati Cirebon Drs.H.Dedi Supardi, MM harus tegas untuk menyikapi Konsuil dan kasihan masyarakat jangan dijadikan korban. “Mana ketegasan dari pemerintah Kab.Cirebon. Diduga Bupati menutup mata dan telinga yang tidak menyuarakan hati nurani masyarakat. “ Kami akan menuntut secara tegas keberadaan Konsuil, bubarkan Konsuil, stop pungutan liar yang dilakukan konsuil, turunkan Ketua Kejaksaan Negeri apabila tidak mampu untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” teriak para demonstran.
Kepala Kejaksaan Negeri Cirebon, Ilman A.Rachman,S.H saat ditanya MR tidak mau berkomentar tentang hal tersebut dan pintunya tertutup untuk umum, tutur salah seorang stafnya.
Sementara Ketua Komite Wartawan Reformasi Indonesia Ko/Kab.Cirebon, Artur Simamora mengatakan, pihaknya dapat teror. KWRI diadudomba dengan mahasiswa. Beberapa hari lalu dapat SMS dari ketua AKLI Indramayu H.Supomo. “Saya baru selesai makan dengan Mahasiswa dan Wartawan Harian Jakarta. Tidak pernah ada demo di AKLI, itu rekayasa Artur belaka yang ada besok demo di kejaksaan pk.11.00 WIB.” Itu bunyi pesan SMS dikirim tanggal 28 Pebruari 2007.
Artur sangat kecewa dengan SMS dari pihak lain di luar Cirebon. Pasalnya, sebagai pelapor dan saksi Ahad kemarin telah diperiksa. Dalam pemeriksaan pihak Kajari serius menangani kasus tersebut. “Kami takut pihak kajari tidak serius menangani kasus Konsuil, yang dibentuk atas dasar Pasal 48 UU 20/ 2002 tentang pemisahan fungsi jasa pembangunan dan jasa infeksi,” tuturnya (Wa/Man)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar