Senin, 26 Maret 2012

DO'A

Berjamaah menyebut asma Allah
Saling asah saling asih saling asuh
Berdo'alah sambil berusaha
Agar hidup jadi tak sia-sia

Badan sehat jiwa sehat
Hanya itu yang kami mau
Hidup berkah penuh gairah
Mudah-mudahan Allah setuju

Ini lagu pujian
Nasehat dan pengharapan
Dari hati yang pernah mati
Kni hidup kembali

Syair "Do'a" yang dilantunkan penyanyi berkharisma bernama Virgiawan Listanto atau yang akrab dipanggil Iwan Fals sengaja ditampilkan mengawali tulisan saya. Syair yang sederhana namun penuh makna, lugu namun sarat mutu membuat hati bergetar setiap kali saya mendengarkannya.
Dewasa ini, massal manusia sudah lupa akan mantra terdahsyat yang disebut DO'A. Mereka lebih menyukai jalan instan dalam menggapai mimpi-mimpi semu dan tak abadi. Ritual berdo'a kepada Yang Maha Kuasa seolah menjadi hal terberat untuk dilakukan dengan alasan bosan karena tak kunjung terkabul. Ya, manusia cenderung selalu tergesa-gesa tanpa mau terlebih dahulu mengkaji diri. Mungkin saja do'a yang tak kunjung terkabul adalah akibat dari badan sendiri yang selalu dijejali dengan rejeki yang haram dan aktivitas yang diliputi maksiat kepada Allah.
Mari kita berandai-andai. Ketika seorang anak manusia hendak menunaikan rukun Islam yang kelima (ibadah haji) dengan ongkos hasil korupsi, menipu orang, merampok dan perbuatan keji lainnya, maka boleh kita ibaratkan dia hendak mandi tapi air yang ia gunakan untuk mandi adalah air yang sudah tercampur oleh kotoran manusia, sampah, limbah dan najis yang lainnya. Pertanyaan saya adalah, apakah badan orang tersebut akan bersih? tentu saja TIDAK..!
Yups, begitu pula halnya dengan ritual berdo'a. Bagaimana mungkin senandung harapan kita akan diijabah oleh Allah SWT ketika diri tengah terlena dalam kubangan maksiat? Allah malah akan memberikan istidraj kepada para pecandu dosa yang tak kunjung memilki niatan untk bertaubat. Adapun pengertian istidraj adalah masa penangguhan. Jadi Allah akan membiarkan manusia menikmati gemerlap dunia yang penuh dengan maksiat lalu Allah secara tiba-tiba akan mencabut kenikmatan yang tengah mereka genggam.
So, apa lagi yang hendak ditunggu? Mari kita bersama-sama memperbaiki diri, kembali kepada Allah SWT pemilik kehidupan. Mari bermunajat dalam tobat yang sebenar-benarnya taubat. Setelah itu memohonlah dalam do'a yang khusyuk agar keimanan kita tetap dijaga olehNya, agar kehidupan kita selalu penuh berkah dan mudah dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan.
Tulisan ini saya persembahkan khususnya untuk diri saya, dan tentunya bagi pembaca yang budiman juga dunk.

Salam oi...
"Andai esok kiamat tiba, tanam pohon jangan ditunda"